Minat para siswa untuk mencari kerja setelah lulus bangku sekolah mengalami kenaikan. Berdasarkan survey, hal tersebut mengalami kenaikan dari 50% di tahun 2013 menjadi 80% di tahun 2014. Angka persentase yang begitu banyak menunjukan siswa lebih tertarik terjun ke dunia kerja dibandingkan ke perguruan tinggi.
Dari dua ratus siswa sekolah
di Bandung Timur yang sudah mengisi angket tentang melanjutkan ke perguruan tinggi
atau kerja, dapat disimpulkan bahwa seratus dua puluh siswa memilih kerja,
sedangkan sisanya kuliah. Banyaknya siswa yang ingin kerja maupun kuliah
merupakan gabungan dari jurusan IPA dan IPS. Berbeda dari tahun sebelumnya.
Kebanyakan siswa di sekolah tersebut ingin memasuki bangku kuliah, baik ke
perguruan tinggi negeri maupun swasta.
“Saya tidak
mengetahui secara detail alasan para siswa untuk bekerja. Tetapi mungkin karena
mereka ingin segera hidup mandiri, maka mereka memilih bekerja. Apapun pilihan
mereka, pihak sekolah tidak akan melarang, selama mereka masih bisa menjaga
nama baik almamater mereka, ungkap kepala sekolah SMA Muhammadiyah 5, Drs.
Heliana Saat ditemui di kantornya,
Jumat, (07/03).
Keinginan para siswa
untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi di tahun sekarang, memang benar.
Kemandirian dan kemapanan untuk membiayai hidup diri sendiri sudah tertanam
dalam diri siswa sejak lama. Nampaknya,
kematangan berpikir dewasa yaitu menghasilkan uang sendiri sudah ada dalam
benak masing-masing siswa. Kemungkinan besar, pengaruh globalisasi memicu
mereka untuk berpikir lebih jauh tentang masa depannya.
Faktor yang Berpengaruh
Berdasarkan letak
geografis di Bandung Timur merupakan salah satu lokasi yang dikelilingi oleh
berbagai perusahaan khususnya di daerah Rancaekek. Hal tersebut yang
menyebabkan minat siswa untuk lebih memilih bekerja dibandingkan melanjutkan ke
perguruan tinggi. Selain itu faktor ekonomi-lah yang memaksa calon lulusan
SMA/SMK di Bandung Timur untuk bekerja.
Sejumlah mahasiswa menuliskan di dalam
angket bahwa ingin membantu ekonomi keluarga. Hal tersebut tidak hanya tertera
pada angket yang tersebar di satu sekolah, melainkan dari berbagai sekolah.
jika jumlah siswa yang memilih bekerja lebih tinggi angkanya dibandingkan
dengan siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, maka hal ini menjadi
pekerjaan serius bagi pemerintah.
Pemerintah harus siap membuka lapangan
pekerjaan seluas-luasnya demi memenuhi minat siswa yang memilih bekerja. Akan
menjadi masalah baru pula jika hal ini tidak dapat diatasi oleh pemerintah.
Angka pengangguranlah yang akan semakin meningkat dan menjadikan angka
kemiskinan semakin tidak terbendung nantinya.
Jumlah penduduk yang
banyak bukan masalah jika setiap orang mempunyai bekal pendidikan dan
pengetahuan yang cukup. Untuk meminimalisir angka pengangguran dan kemiskinan
di Bandung Timur selayaknya para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi
untuk mendapatkan bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat lebih produktif.
Elis Anisah Fitriah,
S.Psi, M.Si selaku dosen Fakultas Psikologi memaparkan “letak geografis
bukanlah penghalang bagi siswa SMA/SMK untuk melanjutkan kuliah atau bekerja,
melainkan tergantung pada diri masing-masing yakni tekad yang kuat. Tidak heran
jika sekolah terletak di sekitar perusahaan, para siswa memilih untuk bekerja.
Hal tersebut dianggap siswa sudah mempunyai pandangan sendiri bahwa untuk apa
kuliah, sedangkan lapangan pekerjaan sudah ada di depan mata” (7/03).
Tidak
dapat disalahkan kepada siswa, sekolah dan lingkungan karena siswa memilih
bekerja. Negara ini membutuhkan keseimbangan, sudah selayaknya ada yang bekerja
dan ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi karena semua itu merupakan pilihan
mereka sendiri dan sudah dipertimbangkan oleh diri masing-masing.
Nilai UN Menurun
Nilai rata-rata UN siswa
menurun dari tiap mata pelajaran di tahun 2012 sampai 2013. Penurunan nilai
tersebut cukup drastis, di tahun 2011/2012 nilai Bahasa Indonesia 8.25, matematika 9.27
inggris 8.93 sedangkan ditahun 2012/2013 nilai Bahasa Indonesia 7.36,matematika
6.24 inggris 7.29. Data tersebut diperoleh dari SMKN 6 Bandung Hal tersebut
disebabkan pihak sekolah belum sepenuhnya maksimal memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam mengerjakan soal-soal UN.
Untuk memperbaiki
nilai-nilai yang sudah turun, pihak sekolah SMKN 6 Bandung akan melakukan uji
coba (try out) sebanyak 3 atau 4 kali
dan pemantapan lebih ditingkatkan 10-12 pertemuan. Diharapkan siswa akan lebih
fokus dan lebih mengerti dalam mengerjakan soal-soal UN.
Penurunan nilai
tersebut dapat menjadi kendala, baik bagi pihak sekolah maupun bagi siswa itu
sendiri. Pihak sekolah tidak akan bisa membawa siswa-siswanya untuk melanjutkan
ke berbagai universitas. Meskipun semua siswa bisa dikatakan lulus, tetapi
syarat ketika akan masuk ke universitas akan terhambat.
Apalagi, saat ini
berbagai universitas mematok nilai rata-rata sesuai dengan ketentuan standar
universitas. Sama halnya di dunia kerja menuntut calon pekerja memiliki standar
yang ditentukan masing masing perusahaan
Berkaitan dengan
dunia kerja, pada tahun ini minat bekerja dari lulusan SMA sederajat lebih
meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu usaha dari pihak sekolah
maupun siswa harus ditingkatkan.
0 comments:
Post a Comment