Badan Senat Organisasi Robotika Gelar Kompetisi Robot

Posted by

Tim SMA Terpadu Kripda Nusantara sedang melawan tim SMA Bina Muda Cicalengka dalam kategori Robot Sumo (RC Sumo) di aula UIN Bandung, Rabu (22/04). Kompetisi robot ini akan berlangsung selama 2 hari, yaitu Rabu (tingkat  SMP/SMA) dan Kamis (tingkat PTAIN/PTAIS).

Bandung - Badan Senat Organisasi (BSO) Robotika menggelar kompetisi robot tingkat SMP/SMA se-Jawa Barat dan Banten serta tingkat PTAIN/PTAIS se-Indonesia, Rabu (22/04). Lomba yang mengusung tema “Sunan Gunung Djati Robotic Competition (SGD RC) 2015” ini dilaksanakan di auditorium Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Pelaksana SGD RC 2015 dari jurusan Teknik Elektro semester 4, Iim Nursalim, sesuai dengan tema, kompetisi robot ini bertujuan mengoptimalkan potensi generasi robotika untuk Indonesia juara. Kompetisi ini juga menjadi wadah bagi para pencinta robot untuk menyalurkan bakatnya di bidang robotika.

“Tujuan diadakannya kompetisi ini yaitu untuk mengoptimalkan potensi generasi robotika untuk Indonesia juara. Selain itu, kompetisi ini merupakan wadah bagi para pecinta robot supaya mereka bisa menyalurkan bakatnya,” ungkapnya saat diwawancarai di auditorium kampus.

Kompetisi robot ini dibuka oleh Wakil Dekan (Wadek) 3 Fakultas Sains dan Teknologi, Asep Supriyadi dan diikuti oleh 38 peserta (19 tim), 24 peserta (12 tim) tingkat SMP/SMA dan 14 peserta (7 tim) tingkat PTAIN/PTAIS. Kompetisi robot ini juga akan berlangsung selama dua hari, yaitu Rabu untuk kompetisi robot tingkat SMP/SMA dan Kamis untuk tingkat PTAIN/PTAIS.

Kompetisi robot ini terdiri dari 4 kategori, yaitu Robot Soccer (RC Soccer), Robot Sumo (RC Sumo), Robot Line Follower (LF) Analog, dan Desain Robot Inovatif (DRI). Kategori Robot Line Follower Analog dan Robot Sumo dilombakan untuk tingkat pelajar SMP/SMA se-Jawa Barat dan Banten. Sedangkan untuk kategori DRI dan  RC Soccer dilombakan untuk tingkat PTAIN/PTAIS se-Indonesia.

Meski tiap kategori terdiri dari dua tim yang dilombakan, tetapi tiap-tiap kompetisi memiliki kategori yang berbeda. RC Summo menggunakan teknik adu selama 2 menit. Artinya, masing-masing robot dari tiap tim saling menyerang. Robot yang mampu bertahan selama 2 menit dan tidak keluar dari batas garis bisa lolos ke babak selanjutnya.

Robot Line Follower Analog hampir sama dengan RC Sumo, tetapi Robot Line Follower Analog punya track (jalur) yang harus dilalui, dimana satu track ada beberapa cek poin. Jika satu robot berhasil mengikuti track dengan benar dan sampai garis akhir (finish) lebih cepat, maka itulah yang lolos.

DRI merupakan kategori robot yang bisa berguna bagi masyarakat. Setiap peserta dibebaskan membuat robot dengan mengutamakan fungsi robot itu sendiri. Contohnya seperti robot pendeteksi buta warna dan robot sensor air. Sensor tersebut diletakkan di keran dan jika tangan diletakkan di bawah keran (seperti posisi tangan berwudhu), maka air akan keluar dengan sendirinya. Sebaliknya, jika tangan kita ditarik, maka air pun akan berhenti mengalir.

RC Soccer merupakan kompetisi robot yang bermain bola seperti pada umumnya. Setiap robot berebut memasukkan bola ke gawang. Robot yang paling banyak memasukkan bola ke gawang, maka itulah yang lolos.

Penilaian kompetisi robot tingkat SMP/SMA dilakukan oleh dua juri, yaitu kategori Robot LF Analog oleh dosen Fakultas Saintek, Slamet Riyanto dan RC Sumo oleh demisioner robotika, Faisal Akbar. Untuk tingkat PTAIN/PTAIS akan dinilai oleh  4 juri, yaitu kategori RDI oleh Neni Utami Adeningsih, Arif Khairul Huda dan Mada Sanjaya. Sedangkan untuk kategori RC Soccer oleh demisioner robotika, Dian.

Seorang peserta dari SMA Terpadu Kripda Nusantara kelas XI, Kania Wulandari, mengaku senang ikut kompetisi robot ini. Meski baru pertama kali mengikuti kompetisi robot, ia berharap timnya akan menang, sehingga bisa mengharumkan nama sekolah, mendapat piagam dan membanggakan orangtua.

“Saya senang bisa ikut kompetisi ini. Memang sih baru pertama kali, tapi ya semoga timku menang biar bisa banggain nama sekolah dan orangtua serta dapat piagam.”

Persiapan kompetisi robot ini dilakukan sejak awal Januari hingga awal April 2015. Meski kompetisi robot ini merupakan kompetisi perdana dari BSO Robotika, Iim melihat antusiasme para peserta sangat besar dan bersemangat untuk menang.

“Saya berharap, kompetisi ini bisa dilakukan tiap tahun, supaya eksistensi UIN Bandung terutama dalam bidang robotika tetap ada dan bisa membuktikan pada kampus-kampus lain bahwa bidang robotika UIN Bandung  mampu bersaing di kancah nasional dan internasional,” ujarnya.


Blog, Updated at: Thursday, April 23, 2015

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Latest Post


Popular Posts