Tayangan sinetron Jilbab In Love
merupakan program baru RCTI yang diangkat dari novel Aisyah Putri The Series : Jilbab In Love
karangan Asma Nadia . Sinetron ini tayang setiap hari di RCTI mulai pukul 18.00 WIB. Sinetron ini adalah sinetron
yang sangat cocok ditayangkan di era sekarang.
Era sekarang adalah era dimana
setiap perempuan berlomba-lomba memperlihatkan lekuk tubuh mereka tanpa merasa
malu sedikitpun. Mereka buta akan Al-Quran dan melek terhadap teknologi.
Degradasi moral telah menurun. Sehingga tak sedikit dijumpai aksi-aksi bengis
dari para penjahat yang telah berbuat secara tidak manusiawi.
Di sisi lain,
teknologi memang sangat menopang kegiatan sehari-hari kita. Tetapi, teknologi
telah disalahgunakan oleh mereka-mereka yang kurang paham terhadap fungsi utama
teknologi itu. Kebanyakan dari mereka telah “menuhankan” teknologi. Contohnya,
saat adzan Dhuhur berkumandang, banyak dari kita yang mengabaikan panggilan
Allah. Kita lebih senang bermain games, sehingga
melupakan kewajiban kita terhadap Allah.
Padahal, seharusnya kita bisa lebih
taat dan teratur menata hidup kita dengan baik, jika kita memanfaatkan
aplikasi-aplikasi keagamaan yang akan menjauhkan kita dari sifat-sifat tercela,
seperti aplikasi Adzan, Al-quran digital, Tajwid, bacaan doa-doa pendek, dan
lain sebagainya.
Sinetron
Jilbab In Love yang hadir di era kini,
merupakan tayangan yang sangat mendidik, tayangan yang harus disuguhkan kepada
penonton, dan yang paling utama, tayangan yang mengajarkan kaum perempuan untuk
menutup aurat mereka. Sinetron Jilbab In Love diperankan oleh anak-anak remaja.
Masa remaja adalah masa dimana seseorang mencari jati diri dan mencoba semua
hal yang berasal dari keingintahuan mereka. Karena hal demikian, tak jarang
dari mereka bertindak di luar batas kemanusiaan. Sinetron Jilbab In Love berfungsi sebagai benteng dari
tindakan-tindakan bengis dan degradasi moral, terutama yang dilakukan oleh para
remaja.
Sinetron
ini banyak membahas sisi-sisi kehidupan yang sudah dilupakan oleh kita sebagai
muslim. Sinetron ini berisikan tentang jalinan persahabatan anak-anak remaja,
kisah asmara dua sepasang muslim yang saling menyukai, hubungan orangtua dengan
anak, hubungan di dalam sebuah keluarga, dan hubungan satu keluarga dengan
keluarga yang lain.
Sesuai dengan judulnya, setiap pemain perempuan dominan
menggunakan jilbab, dimana dalam Islam hal ini adalah perbuatan yang disukai
Allah. Jilbab berfungsi menjauhkan kita dari godaan orang-orang jahat yang akan
mencelakakan kita. Tayangan ini juga menunjukkan pada kita bahwa pacaran dalam
Islam dilarang, karena dapat menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan. Setiap
pemain menggunakan ponsel-ponsel canggih zaman sekarang.
Akan tetapi,
kecanggihan ponsel tersebut tidak membuat mereka bergantung atau mengganggapnya
sebagai “Tuhan”. Mereka menggunakan ponsel sebagai media komunikasi saja. Jika
waktu shalat datang, mereka menjalankannya tepat waktu.
Sejak
awal tayang hingga sekarang, sinetron ini selalu mendapat respon positif dari
penonton di Twitter. Para penonton
mengaku bahwa JIL adalah tayangan yang mendidik, karena mengajarkan kepada
mereka untuk berjilbab. Sehingga, tak sedikit dari mereka terpacu untuk
berjilbab.
Segmentasi :
Menurut pandangan saya, segmentasi sinetron ini berlaku untuk semua
kalangan. Siapapun bisa melihatnya, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
Kategori anak-anak di sini adalah mereka yang sudah memasuki sekolah dasar.
Tayangan ini akan mengajarkan pada mereka tentang ajaran Islam, seperti menutup
aurat, bersikap ramah pada semua orang, taat terhadap orangtua, dan bisa
mengatasi konflik. Meski dibilang masih kecil, tetapi jika mereka menonton
sinetron ini, mereka akan termotivasi melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Masa remaja adalah masa yang labil, kondisi emosionalnya berubah-ubah.
Masa ini sangat rentan terhadap hal coba-mencoba. Jika para remaja menonton
sinetron ini, kemungkinan besar hati mereka akan tergerak untuk mencoba mengenakan
jilbab, karena hal tersebut membuat wajah semakin cantik dan terlihat lebih
rapi serta sopan. Dan jika percobaan mengenakan jilbab membuat mereka nyaman,
maka mereka bisa dipastikan akan terus memakai jilbab.
Meski sudah dewasa, orang-orang masih banyak mengabaikan jilbab dan
tidak tahu cara memecahkan masalah. Padahal, dengan mengenakan jilbab, mereka
akan merasa lebih dihargai. Diharapkan, orang-orang dewasa akan timbul
keinginan untuk memakai jilbab dan memahami konflik yang terjadi di sekitar
mereka.
Kekurangan :
Terkadang,
konflik yang dimiliki oleh setiap pemain tidak terkendali. Mereka terlihat
putus asa dan tak mampu untuk memecahkan satu konflik. Maka, konflik pun
menjadi bertumpuk. Lalu, banyak pemain yang memunculkan sifat egois dan keras
kepala. Hal tersebut mencerminkan bahwa orang berjilbab itu memalukan, karena
tak mampu memecahkan konflik dan memelihara sifat-sifat buruk. Keadaan demikian
dapat menghilangkan kepercayaan penonton, membuat hati penonton menciut untuk
berjilbab dan mengurangi rating tayangan
ini sendiri.
Kelebihan :
Sinetron ini mengulas banyak hal, tidak hanya mencakup persoalan remaja
saja, tetapi persoalan orangtua dengan anak juga dibahas. Setiap ucapan, baik
berupa nasehat ataupun penyelesaian konflik, selalu dibubuhi dengan
kalimat-kalimat dari Hadits dan Al-quran. Pemakaian jilbab dari tiap pemain
perempuan tertutup rapat, tidak ada satu helai rambutpun yang terlihat, dan
rapi. Sinetron ini mengajarkan kepedulian yang tinggi kepada seseorang yang sedang
terkena masalah/musibah. Intinya, ajaran-ajaran Islam diterapkan, seperti
mengaji Al-quran, taat terhadap perintah orangtua, larangan pacaran, larangan
bersentuhan yang bukan muhrim, larangan berbohong, larangan memelihara sifat
egois dalam diri sendiri, dan sebagainya.
Manfaat :
Tayangan
ini adalah tayangan yang sangat dan berkualitas bagi saya. Tayangan sinetron
ini sangat berpengaruh besar dalam kehidupan kita, terutama bagi diri saya
sendiri. Dengan menonton tayangan ini, saya termotivasi untuk mengenakan
jilbab. Saya sangat bersemangat untuk memakai jilbab. Sinetron ini mengajarkan
saya untuk berbuat sabar, tahan terhadap emosi, dan menyadari bahwa Allah akan
menolong orang-orang yang baik.
Pesan :
Saya
sangat berharap, tayangan mendidik ini akan selalu menjadi tayangan yang
dinantikan oleh orang-orang Indonesia, selalu menjadi tayangan yang akan
mengajarkan kita kepada jalan menuju surga, eksistensinya tetap terjaga dan
mampu bertahan di tengah maraknya sinetron-sinetron baru yang bermunculan.
0 comments:
Post a Comment